Kamis, 13 Januari 2011

Berlomba2 mencari kedamaian

Materi P U Blok Bulan Juli 2011
Tema : Hidup Dalam Roh Kudus
Sub Tema : Berlomba – lomba mencari kedamaian didalam Tuhan.
Matius 13 : 44-46

Tujuan :
1. Mengajak Jemaat jemaat untuk mengetahui arti damai dalam Tuhan
2. Mengajak jemaat mengetahui bahwa damai sesungguhnya ada dalam Tuhan Yesus sendiri

Pendahuluan
Kedamaian bagaikan harta karun yang sulit didapat pada saat ini. Semua orang pasti butuh mendapatkan kedamaian. Kedamaian menjadi barang langkah yang susah dicari sehingga banyak orang yang mulai putus asa karena sulitnya mereka mendapatkannya. Banyak pandangan orang bahwa kedamaian itu adalah hanya sebuah kebahagian duniawi saja. Dengan demikian banyak orang yang merasa tidak damai dan bahagia jika tidak memiliki kebahagian duniawi, misalnya uang atau harta benda. Banyak orang tidak memiliki harta, mereka merasa tidak damai dan yang lebih runyam lagi mereka merasa putus asa. Banyak kasus yang sudah dapat kita lihat di televisi, orang bunuh diri akibat tidak cukup ekonomi, tidak punya pekerjaan dan atau ketika di PH. Banyak orang merasa hidup ini kiamat kalau mereka tidak memiliki harta dan kedamaian dan kebahagian jauh dari mereka Kedamaian yang sesungguhnya ada di dalam Tuhan Yesus sendiri dan hal ini kurang didasari oleh mereka. Kedamaian dalam Tuhan bagaikan harta karun yang mahal harganya sehingga untuk mendapatkan itu memerlukan pengorbanan yang luar biasa, yaitu mereka harus mau meninggalkan kehidupan yang tidak berkenan dihadapan Tuhan dan berjalan selalu dalam jalan Tuhan.

Intisari Alkitab
Injil Matius merupakan salah satu dari tiga injil yang termasuk Injil Sinoptik. Injil Sinoptik adalah injil yang menceritakan tentang perjalanan Tuhan Yesus, mulai dari kelahiran hingga kematian Nya. Injil Matius adalah injil sinoptik yang ditemukan paling akhir setelah Markus dan Lukas. Namun dalam perikop yang kita bahas saat ini terambil dalam Matius 13 dimana diceritakan bahwa Tuhan Yesus mengajarkan berbagai perumpaan kepada banyak orang. Pada zaman itu masyarakatnya lebih mudah memahami Firman Tuhan dengan menggunakan metode perumpamaan yang ada disekitar yang berupa contoh – contoh sederhana. Dalam ayat 44 – 46 , Tuhan Yesus mengumpamakan Kerajaan Surga seperti harta yang terpendam dan seseorang mengetahuinya dan untuk mendapatkan semuanya itu orang tersebut bersemangat penuh sukacita untuk melakukan sesuatu demi mendapakan harta tersebut.

Ilustrasi dan Aplikasi
Mungkin kita pernah mendengar lagu dari Alm. Chrisye dan sekarang dinyanyikan kembali oleh Sheila Marcia yang demikian liriknya.

Aku Termenung Di Bawah Mentari
Di Antara Megahnya Alam Ini
Menikmati Indahnya Kasih-Mu
Kurasakan Damainya Hatiku

Sabda-Mu Bagai Air Yang Mengalir
Basahi Panas Terik Di Hatiku
Menerangi Semua Jalanku
Kurasakan Tenteramnya Hatiku

Reff;
Jangan Biarkan Damai Ini Pergi
Jangan Biarkan Semuanya Berlalu
Hanya Pada-Mu Tuhan
Tempatku Berteduh
Dari Semua Kepalsuan Dunia

Bila Ku Jauh Dari Diri-Mu
Akan Kutempuh Semua Perjalanan
Agar Selalu Ada Dekat-Mu
Biar Kurasakan Lembutnya Kasih-Mu

http://musiklib.org/Chrisye-Damai_Bersamamu-Lirik_Lagu.htm

Lagu tersebut menggugah hati saya, lagu tersebut berjudul Damai bersamaMu. Liriknya indah dan sangat menyentuh. Kalau bapak, Ibu dan saudara mau mendengarkan dengan cermat Lagu ini , maka lagu tersebut menceritakan ada seseorang sedang merindukan sebuah kedamaian hati. Saya yakin kedamaian tersebut amat sangat dirindukan oleh semua orang dimuka bumi ini. Namun masalahnya bagaimana cara mencari kedamaian tersebut. Terkadang manusia dalam mencari kedamaian kadang melalui jalan yang salah, bukan jalan yang Tuhan mau. Mereka mengidentikan kedamaian dengan kebahagiaan duniawi, sehingga mereka menghalalkan segala cara untuk mencapainya. Contohnya : melakukan tindakan korupsi, penipuan. Akhirnya mereka hanya mendapatkan rasa gelisah dan sakit hati.
Bagaimana arti kedamaian berdasarkan firman Tuhan? Dalam perikop Alkitab yang kita baca dan kita gumuli sekarang tertulis bahwa kalau ingin hidup damai bersama Tuhan, kita harus mau meninggalkan kehidupan kita atau perilaku kita yang tidak sesuai dengan firman Tuhan. Kalau kita sudah memutuskan untuk mencari kedamaian dalam Tuhan kita harus mau hidup sesuai dengan apa yang Tuhan mau dalam diri kita. Dalam perikop tersebut dibahas bahwa dalam mencari harta karun (kedamaian) orang tersebut harus menjual segala miliknya, sama hal dengan kita dalam mencari kedamaian kita harus mau menanggalkan kehidupan kita yang lama, yaitu harus mau hidup seperti yang Tuhan kehendaki,
Hari ini saatnya kita semua yang memutuskan untuk mencari kedamaian dalam Tuhan. Marilah kita berlomba-lomba untuk mencari kedamaian dalam Tuhan, artinya kita berlomba – lomba untuk melakukan perbuatan baik dan meninggalkan hidup yang jahat yang bukan menjadi kehendak Tuhan. Sudah saatnya kita meninggalkan semua kehidupan lama kita dan memulai hidup baru demi mendapatkan harta karun yang berupa sebuah kedamaian dalam Kristus. Memang untuk hal tersebut tidak mudah dan butuh perjuangan, namun jika tidak kita mulai dari saat ini kapan lagi kita akan memulainya.
Semoga renungan ini mampu membawa kita untuk menuju ke sebuah kedamaian dalam Kristus dan damai tersebut dapat dirasakan oleh banyak orang di sekitar kita. Sehingga diantara kita jika mengalami sesuatu yang buruk terjadi bukan putus asa melainkan semakin dekat kepada Tuhan, karena kebahagiaan sesungguhnya ada dalam Kristus Tuhan kita. Selamat memulai hidup baru dan selamat hidup dalam damai bersama Kristus.

Selasa, 12 Oktober 2010

Kunci Menuju Sukses Dalam Tuhan

BAPAK IBU DAN SAUDARA YANG TERKASIH, SHALLOM, SELAMAT BERGABUNG KEMBALI DALAM MIMBAR ROHANI AGAMA KRISTEN BERSAMA RRI PRO 4,
BAPAK IBU DAN SAUDARA YANG TERKASIH TEMA KITA HARI ADALAH KUNCI MENUJU SUKSES DIDALAM TUHAN, BACAAN KITA HARI INI TERAMBIL DARI MATIUS 25 AYAT 14 SAMPAI DENGAN 25, SEBELUM BERSAMA BELAJAR AKAN FIRMAN TUHAN MARI KITA AWAL TERLEBIH DAHULU DENGAN BERDOA

KUNCI MENUJU SUKSES DALAM TUHAN


MATIUS 25: 14-25
"Sebab hal Kerajaan Sorga sama seperti seorang yang mau bepergian ke luar negeri, yang memanggil hamba-hambanya dan mempercayakan hartanya kepada mereka. Yang seorang diberikannya lima talenta, yang seorang lagi dua dan yang seorang lain lagi satu, masing-masing menurut kesanggupannya, lalu ia berangkat. Segera pergilah hamba yang menerima lima talenta itu. Ia menjalankan uang itu lalu beroleh laba lima talenta. Hamba yang menerima dua talenta itu pun berbuat demikian juga dan berlaba dua talenta. Tetapi hamba yang menerima satu talenta itu pergi dan menggali lobang di dalam tanah lalu menyembunyikan uang tuannya. Lama sesudah itu pulanglah tuan hamba-hamba itu lalu mengadakan perhitungan dengan mereka. Hamba yang menerima lima talenta itu datang dan ia membawa laba lima talenta, katanya: Tuan, lima talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba lima talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; engkau telah setia dalam perkara kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Lalu datanglah hamba yang menerima dua talenta itu, katanya: Tuan, dua talenta tuan percayakan kepadaku; lihat, aku telah beroleh laba dua talenta. Maka kata tuannya itu kepadanya: Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia, engkau telah setia memikul tanggung jawab dalam perkara yang kecil, aku akan memberikan kepadamu tanggung jawab dalam perkara yang besar. Masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu. Kini datanglah juga hamba yang menerima satu talenta itu dan berkata: Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apa pun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi."

Jemaat yang terkasih. Sukses adalah harapan TUHAN untuk setiap kita, yaitu ketika kita menjadi berhasil dalam segala hal yang kita lakukan dan kita semakin serupa dengan gambaran KRISTUS. Setiap hari adalah kesempatan bagi kita untuk menjadi lebih sukses yaitu dengan cara apapun yang kita kerjakan, lakukan seperti untuk TUHAN bukan untuk manusia, dan sukses yang kita miliki bukan hanya dalam arti kaya dan terkenal, namun setelah perjalanan kita dibumi selesai Allah Bapa berkata “Baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia; ... masuklah dan turutlah dalam kebahagiaan tuanmu.” Arti sukses bagi kita adalah menjadi pekerja yang produktif juga berintegritas, pengusaha kaya yang juga menjalankan etika bisnis, dan sukses sesungguhnya adalah ketika hidup dalam panggilan TUHAN untuk hidup kita, ketika kita bertanggung jawab dengan talenta yang TUHAN sudah beri (baca Mat 25:14-30).
Setiap dinding pasti ada pintunya dan setiap pintu ada kuncinya. Mari kita memasuki pintu sukses dengan kunci yang benar. Ada beberapa cara untuk mendapatkan kunci sukses

Yang pertama miliki 3 C, yakni:
1. Character adalah sifat-sifat KRISTUS yang hidup dalam diri kita misalnya dapat dipercaya (integritas) dan Alkitab berkata bahwa orang yang dapat dipercaya mendapat banyak berkat, contoh kedua adalah persistensi dan keteguhan hati (ketekunan) untuk terus maju sampai yang kita harapkan dapat tercapai. Dan untuk mengetahui seberapa sifat-sifat tersebut hidup dalam kita adalah lewat krisis atau masalah. Tantangan yang kita hadapi sebenarnya adalah alat TUHAN untuk kita berkarakter Kristus, sesuai dengan prinsip “tiada kemulian tanpa salib”.
2. Calling adalah panggilan TUHAN yang unik untuk hidup setiap kita. Kita dipanggil BUKAN menjadi baik, namun menjadi yang terbaik. Kita tidak mungkin menjadi yang terbaik, dengan hanya selalu membandingkan hidup kita dengan orang lain, karena tidak mungkin kita menjadi orang lain. Yang terbaik hanya muncul ketika kita mau mengikuti proses yang TUHAN beri setelah menemukan panggilan atau tujuan hidup unik kita. Ikan tidak dipanggil hidup di atas pohon, lemari es tidak diciptakan untuk menjadi lemari baju, untuk hidup sesuai dengan maksud kita diciptakan kuncinya adalah datang pada Sang Pencipta, bergaul dan menemukannya (Maz 25:12,14). Dan TUHAN memanggil kita dengan apa yang sudah DIA beri dalam hidup kita, mari kita telusuri dan lihat apa yang ada pada hidup kita yang dapat memuliakan TUHAN.
3. Competence: adalah kemampuan yang TUHAN beri dalam hidup kita melalui serangkaian proses pembelajaran, termasuk didalamnya ketrampilan, kemampuan berpikir, kemampuan membuat perencanaan, kecerdasan unik yang TUHAN beri buat hidup kita; ada orang yang TUHAN beri kecerdasan fisik/olahraga, seni/musik, logis matematik, dan seterusnya. Kita harus membuka diri kita untuk mau belajar dari tidak tau menjadi tau, dari tau menjadi melakukan, dan terus menjadi lebih baik sehingga kita semakin mampu dan terampil.

Jika setiap hari kita hanya berjalan dalam sesuatu yang tidak membuat kita bahagia, siapa tau kita sedang berjalan di jalan yang salah, yang bukan TUHAN tetapkan bagi kita. Jika sudah lebih dari 5 tahun karir kita mentok dan tidak berkembang, dan Anda merasa ada sesuatu yang tidak beres, siapa tau ini saatnya untuk merubah haluan Anda, bekerjalah sesuai dengan talenta, karunia rohani dan tipe kepribadian yang Anda miliki.
Ketika kita sudah menemukan panggilan yang TUHAN beri buat diri kita, terus berjalan sekalipun tantangan datang menghadang karena kita sadar kita sedang menuju pada arah yang tepat. Melangkahlah, sekalipun itu mengharuskan Anda keluar dari perusahaan dan menjadi seorang wirausaha, jika TUHAN memanggil Anda. Pastinya, temukan mentor yang sukses dibidangnya dan memiliki kedewasaan rohani yang dapat membantu diri Anda.
Orang gagal hanya ada dua macam, yaitu orang yang melakukan sesuatu tanpa berpikir dahulu dan orang berpikir namun tidak melakukan sesuatu. Mari kita menjadi orang yang berpikir dan melakukan sesuatu untuk INDONESIA yang lebih baik.
Ada orang yang sok tau dan tidak mau belajar sesuatu yang baru, ada juga orang yang hanya menjadi banyak tau dan kebanjiran informasi karena terlalu banyak membaca buku, mengikuti seminar namun tidak ada perubahan yang berarti dalam hidupnya. Jangan sia-siakan hidup kita hanya untuk membawa kembali talenta yang TUHAN sudah beri dalam hidup kita yakni dengan tidak melipatgandakan dan menggunakan itu untuk nama TUHAN dimuliakan. Melangkahlah sesuai denga peta sukses yang TUHAN beri dalam hidup

Cara yang ke 2 Datang pada sumber kebenaran
Sumber kebenaran kita ialah Tuhan.Tuhan menyatakan dirinya melalui FirmanNya,FirmanNya menjadi sumber kebenaran bagi kita.Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-Mu dan ajarlah aku (mazmur 25:5). Firmanmu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku.Hiduplah sesuai dengan jalan yang ditunjukkannya melalui firmannya.Bila ada hal yang belum atau bahkan tidak kita mengerti untuk mengambil keputusan yang benar datanglah pada Dia yang merupakan sumber kebenaran melalui Doa dan membaca firmanNya. Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya TUHAN, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu; bulatkanlah hatiku untuk takut akan nama-Mu.(Mazmur 86:11).Tuhan akan memberikan petunjuk yang benar sehingga kita tidak ragu-ragu lagi dalam mengambil keputusan yang benar sesuai dengan petunjuknya.Yakinlah dalam namaNya akan ada kemenangan yang akan kita raih.

Yang ke 3 Libatkan Tuhan dalam proses kebenaran
Ditengah-tengah kita menjalani proses tentu banyak cobaan dan mungkin juga godaan kanan kiri yang mungkin saja muncul,sehingga dapat mengaburkan pandangan kita terhadap tujuan yang akan kita capai bersama Tuhan dengan cara yang benar.Kadang kita telah merasa bahwa jalan ini merupakan jalan yang baik bahkan mungkin kita menganggap sebagai jalan terbaik. Sadarilah bahwa ada jalan yang disangka lurus, tetapi ujungnya menuju maut (Amsal 16:25).tetap kita berhati-hati dan selalu libatkan Tuhan dalam proses mencapai tujuan agar dapat melakukannya dengan cara yang benar dan menyenangkan hatiNya.Sadarilah bahwa Tuhan tidak pernah meninggalkan kita bagaimanapun tantangan yang kita hadapi. Libatkan Tuhan dalam proses mencapai tujuan,maka dia akan bertindak dan memberi kemenangan.Tuhan akan meneguhkan langkah kita sehingg kita dapat sampai pada tujuan kita.

Jemaat yang terkasih, semoga dengan apa yang kita terima hari mampu menambah insiprasi kita sehingga kita menuju kesesuksesan memalui jalan yang tidak salah langkah lagi. Tapi mulai saat kita ingin sukses dalam Tuhan dan melangkah bersama Tuhan untuk menuju sebuah kesuksesan.

Kasih adalah wujud karya Tuhan

IBADAH KELOMPOK 6 BLOK 5
GKJW JEMAAT SURABAYA
Sub Tema : Kasih adalah wujud karya Tuhan

Bacaan : Markus 12:28-34
28 Lalu seorang ahli Taurat, yang mendengar Yesus dan orang-orang Saduki bersoal jawab dan tahu, bahwa Yesus memberi jawab yang tepat kepada orang-orang itu, datang kepada-Nya dan bertanya: "Hukum manakah yang paling utama?" 29 Jawab Yesus: "Hukum yang terutama ialah: Dengarlah, hai orang Israel, Tuhan Allah kita, Tuhan itu esa. 30 Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu dan dengan segenap kekuatanmu. 31 Dan hukum yang kedua ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Tidak ada hukum lain yang lebih utama dari pada kedua hukum ini." 32 Lalu kata ahli Taurat itu kepada Yesus: "Tepat sekali, Guru, benar kata-Mu itu, bahwa Dia esa, dan bahwa tidak ada yang lain kecuali Dia. 33 Memang mengasihi Dia dengan segenap hati dan dengan segenap pengertian dan dengan segenap kekuatan, dan juga mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri adalah jauh lebih utama dari pada semua korban bakaran dan korban sembelihan." 34 Yesus melihat, bagaimana bijaksananya jawab orang itu, dan Ia berkata kepadanya: "Engkau tidak jauh dari Kerajaan Allah!" Dan seorang pun tidak berani lagi menanyakan sesuatu kepada Yesus.

Apakah Kasih Itu?
Kasih biasanya digambarkan dengan perasaan. Tapi kasih yang sejati – yang disebut dalam Perjanjian Baru sebagai kasih agape – sama sekali tidak dilandaskan atas perasaan. Kasih agape dapat mengubah hidup Anda dan membebaskan Anda. Dan semuanya dimulai dengan keputusan yang harus Anda ambil terlebih dahulu.
Kasih agape adalah sebuah keputusan untuk mengutamakan kebutuhan orang lain dibandingkan kebutuhan diri kita sendiri… untuk hidup penuh dengan pengorbanan… untuk memberi tanpa mengharapkan kembali… tidak berpikir untuk membalas. Lebih dari semuanya itu, kasih agape adalah sebuah keputusan untuk menerima dan merespon kasih Tuhan. Semua usaha kita untuk mengasihi orang lain tidak akan menghasilkan buah sampai kita merespon kasih Tuhan. Firman Tuhan berkata dalam 1 Yohanes 4:19, “Kita mengasihi, karena Allah lebih dahulu mengasihi kita.”
Selama ini, pengertian kita akan kasih sering didasarkan pada Yohanes 3:16, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal.”

Sering kali kita mendengar kalimat Allah adalah kasih. Apa artinya??
Apa artinya Allah adalah kasih? Pertama-tama kita perlu melihat bagaimana Firman Tuhan, Alkitab, menggambarkan ”kasih,” dan kemudian kita akan melihat beberapa cara pengajaran ini diterapkan pada Allah. ”Kasih itu sabar; kasih itu murah hati; ia tidak cemburu. Ia tidak memegahkan diri dan tidak sombong. Ia tidak melakukan yang tidak sopan dan tidak mencari keuntungan diri sendiri. Ia tidak pemarah dan tidak menyimpan kesalahan orang lain. Ia tidak bersukacita karena ketidakadilan, tetapi karena kebenaran. Ia menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, sabar menanggung segala sesuatu. Kasih tidak berkesudahan; nubuat akan berakhir; bahasa roh akan berhenti; pengetahuan akan lenyap” (1 Korintus 13:4-8).

Ini adalah cara Allah menggambarkan kasih. Allah adalah seperti yang digambarkan itu, dan orang Kristen perlu menjadikan ini sebagai tujuan mereka (walaupun selalu dalam proses). Ekspresi yang paling utama dari kasih Allah dikomunikasikan kepada kita dalam Yohanes 3:16 dan Roma 5:8. ”Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yohanes 3:16). “Akan tetapi Allah menunjukkan kasih-Nya kepada kita, oleh karena Kristus telah mati untuk kita, ketika kita masih berdosa” (Roma 5:8). Dari ayat-ayat ini kita bisa melihat bahwa Allah sangat menginginkan kita bersama-sama dengan Dia dalam rumahNya yang kekal, Surga. Dia telah membuka jalan dengan membayar harga dosa-dosa kita. Dia mengasihi kita karena Dia memilih untuk melalukan hal itu. ”Hati-Ku berbalik dalam diri-Ku, belas kasihan-Ku bangkit serentak” (Hosea 11:8). Kasih mengampuni. “Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan menyucikan kita dari segala kejahatan” (1 Yohanes 1:9).

Kasih (Allah) tidak memaksakan diri pada orang lain. Orang-orang yang datang kepadaNya, datang kepadaNya sebagai respons terhadap kasihNya. Kasih (Allah) menyatakan kemurahan pada semua orang. Kasih (Yesus) berbuat baik kepada semua orang tanpa memandang bulu. Kasih (Yesus) tidak cemburu pada apa yang orang lain miliki, hidup sederhana tanpa mengeluh. Kasih (Yesus) tidak membesar-besarkan diri sekalipun Dia dapat mengalahkan semua orang lain. Kasih (Allah) tidak menuntut ketaatan. Allah tidak menuntut ketaatan dari sang Anak, namun sang Anak secara sukarela menaati BapaNya di surga. ”Dunia tahu, bahwa Aku mengasihi Bapa dan bahwa Aku melakukan segala sesuatu seperti yang diperintahkan Bapa kepada-Ku” (Yohanes 14:31). Kasih (Yesus) selalu memperhatikan kepentingan orang lain.

Gambaran singkat mengenai kasih ini mengungkapkan hidup yang tidak mementingkan diri sendiri, sesuatu yang bertentangan dengan hidup mementingkan sendiri dari dunia ini. Yang luar biasa, Tuhan telah memberikan kepada mereka yang menerima AnakNya, Yesus, sebagai Juruselamat mereka dari dosa, kemampuan untuk mengasihi sebagaimana Dia mengasihi. Dia memberikan ini melalui kuasa Roh Kudus (lihat Yohanes 1:12; 1 Yohanes 3:1, 23, 24). Suatu tantangan dan hak istimewa yang luar biasa!
Penghalang-Penghalang kasih dan cara mengatasinya
Meskipun kita telah memiliki pengertian akan kasih, namun seringkali kita menemukan sulit sekali bagi kita untuk mengatasi penghalang dari kasih itu. Penghalang ini seringkali terbangun dari pengalaman kita di masa lalu: sakit hati, terluka, penolakan dan kekecewaan yang membuat kita tidak dapat memberikan maupun menerima kasih yang sejati.

Kunci untuk mengatasi penghalang dari masa lalu ini dapat dirangkumkan dalam satu kata: pengampunan. Dengan memimta pengampunan mereka yang telah kita sakiti – dimulai dengan Tuhan – lalu kemudian mengampuni mereka yang telah menyakiti kita, kita akan keluar dari lingkaran kepahitan dan masuk ke dalam kasih agape Tuhan.

Keinginan yang berpusat pada diri sendiri – keangkuhan, iri hati, cemburu dan kesombongan – seringkali memisahkan kita dari kasih Allah yang sejati. Penghalang diri ini hanya dapat dilewati dengan bertobat, menyesali kesalahan kita dengan berbalik dari dosa dan meminta pengampunan Tuhan untuk tindakan dan keinginan kita yang mau menang sendiri. Jika kita merendahkan diri di hadapan Tuhan dan menerima pengampunan-Nya, kita akan menemukan kemerdekaan untuk lebih melihat kebutuhan orang lain di sekitar kita dibandingkan kebutuhan kita sendiri.

Menemukan kasih Sejati
Pencarian akan kasih dimulai dari hubungan kita dengan Allah. Jika Anda sedang mencari kasih yang sejati, bukalah diri Anda kepada Dia yang mengasihi Anda lebih dari apapun juga di dunia ini. Tuhan sangat mengasihi Anda sehingga IA memberikan anak tunggal-Nya, Yesus. Berserulah kepada Yesus Kristus sekarang. Ijinkan Dia untuk menggapai dan menyentuh hati Anda dengan kasih agape yang datang dari hati Tuhan sendiri. Bertobatlah dan mintalah pengampunan serta terimalah di dalam iman (Roma 10:13; 1 Yohanes 1:8-9; Yohanes 1:12). Mintalah Yesus untuk membabtis (memenuhi) Anda dengan Roh Kudus (Lukas 11:13).

Jika Anda bertumbuh di dalam iman, biarkan Tuhan menyatakan kasih-Nya yang besar kepada Anda setiap hari. Kemudian, cobalah untuk mempraktekkan kasih itu kepada orang-orang di sekitar Anda – keluarga, teman, rekan sekerja, tetangga – dengan demikian Anda telah mendemonstrasikan kasih yang telah Anda terima dari Tuhan.

Akhirnya, berdoa dan minta Tuhan untuk memenuhi Anda dengan pengertian yang baru akan kasih: “Bapa, aku percaya Engkau mengasihiku. Alkitab berkata aku dapat mengasihi-Mu karena Engkau terlebih dahulu mengasihiku. Aku bersyukur untuk kasih-Mu. Penuhi hatiku dengan cara yang ajaib seperti yang Engkau lakukan sejak dahulu. Penuhi hatiku dengan Roh Kudus dan cinta kasih. Tolong aku untuk bertumbuh di dalam kasih-Mu dan menunjukkan kasih itu kepada orang-orang di sekitarku. Terima kasih Bapa. Di dalam nama Yesus. Amin.”




Oleh :
Angga Purnawira

Terima kasih Mas Udin

Terima kasih Mas Udin
Saat masih kecil Rangga dalam keluarga selalu dianggap anak paling kecil, anak yang ga’ bisa apa apa. Dalam hidup sehari – hari yang dikenal adalah ejekan dari keluarga sendiri . Kejadian itu membuatnya selalu merasa sakit hati. Masa – masa kanak – kanak dia lebih senang untuk bermain dengan teman – teman seumuran dengan dirinya. Ia bersekolah didekat rumahnya. Dan setiap malam dia sering bermain ke tetangga kanan kiri. Dalam sehari – hari Rangga mampu menutupi kegundahan hatinya dengan kecerian dan senyuman yang selalu ia tampakan dalam bergaul.
Di suatu malam, saat ia bermain di tentangga sebelah rumah ia bertemu dengan sosok pria yang sangat tampan dan berwibawa. Dan lelaki tersebut memberikan balasan senyuman pada Rangga yang saat itu masih berusia 5 tahun. Akhirnya laki – laki yang bernama Udin itu menyapa Rangga dengan senyuman yang sangat ceriah. Mereka akhirnya saling berkenalan. Bagi Udin, Rangga adalah sosok anak kecil yang sangat manis dan ceria. Lagi pula ia juga merindukan anak kecil dan hidupnya. Karena dulu ia punya adik yang mirip dengan Rangga namun sebulan yang lalu telah meninggal karena kecelakaan.
Lama kelamaan mereka berdua begitu sangat akrab, dan Udin begitu memanjakanya. Karena dia sudah menganggap angga seperti adik kandungnya sendiri. Semua kasih sayangnya dicurahkan penuh untuk Rangga. Namun sayang mereka tak bisa bertemu setiap hari, karena Udin bekerja di sebuah perusahaan yang ada di Bali yang membuatnya harus pulang pergi selama 2 minggu sekali Tapi setiap kali bertemu Udin mencurahkan seluruh kasih sayangnya untuk Rangga.
Setiap apapun masalah yang dialami Rangga, Rangga selalu cerita dengan Mas Udin kebanggaannya. Demikian juga dengan permasalahan yang Rangga alami didalam rumahnya. Sehingga Rangga merasa nyaman untuk mencurahkan semua isi hatinya kepada Udin, walaupun usia mereka terpaut sangat jauh, selisih umur mereka sekitar 20 tahun.
Hidup Rangga mulai sedikit lebih ceriah, karena ada seorang malaikat yang selalu didekatnya. Walaupun mereka harus 2 minggu sekali bertemu. Dan merekapun saling merindukan untuk segera bertemu. Mereka berdua bagaikan dua insan yang tidak dapat terpisahkan, mereka sangat akrab dan sangat dekat dan Rangga pun makin merasa nyaman untuk mencurahkan isi hatinya dan membuat hatinya semakin tenang dan tegar untuk berdiri.
Persahabatan mereka berdua berlangsung hingga Rangga memasuki kelas 1 SD. Perhatian Udin kepada Rangga masih sangat besar dan tidak berkurang satu-pun. Bahkan Udin selalu memberik Rangga support untuk terus giat belajar.
Hal tersebut bisa terbukti, saat Rangga awal masuk di kelas yang baru dan suasana yang baru. Rangga amat sangat bersemangat dalam belajar.
Masih seperti biasa mereka bertemu setiap dua minggu sekali namun pertemuan itu sangat berarti buat Rangga dan Udin. Dalam setiap pertemuan yang hanya singkat mereka bisa memanfaatkan dengan baik. Sehingga pertemuan mereka sangat berkualitas. Karena pertemuan mereka hanya Sabtu dan minggu saja. Sedangkan setiap senin pagi Udin sudah harus balik ke Bali karena keluarga dan kuliah Udin ada di Bali.
Berkat Support yang diberikan Udin kepada Rangga, hingga Rangga di akhir caturwulan yang pertama mendapatkan nilai yang terbaik dikelas dan menjadi jawara di kelas. Udin pun juga merasa ikut bahagia melihat adik kesayangan mampu mengukir prestasi yang sangat gemilang dan menakjubkan dan Rangga bisa menjadi kebanggan orang tuanya.
Kejadian ini terus berulang hingga, di akhir kenaikan kelas satu menuju ke kelas dua. Karena Support yang tak pernah putus dan berkurang sedikit pun. Rangga masih mampu mengukir prestasi yang sangat gemilang. Hal tersebut tidak hanya terjadi pada Rangga, melainkan juga pada kehidupan Udin yang dimana kuliahnya semakin bersemangat dan kerjaannya semakin sukses. Karena ia semangat jika sudah melihat adik kesayangannya itu.
Suatu ketika saat Udin berada di Bali, dalam perjalanan menuju rumahnya dengan tiba – tiba kepalanya merasa sangat sakit dan membuat semua yang dilihatnya berputar. Tiba – tiba ia terjatuh, semua orang yang berada disekitarnya berlari dan menolongnya. Serta membawa dirinya ke rumah sakit. Saat berada di rumah sakit, dokter menyarankan dirinya untuk di rontgen karena dokter mendiaqnosa ada penyakit yang lain.
Hasil dari diagnose tersebut, Udi dinyatakan menderita kanker otak yang sudah stadium 3 dan satu – satunya jalan agar bisa sembuh dia harus dioperasi namun resiko jika gagal operasi tersebut dia akan hilang ingatan atau mati. Hati Udin bagaikan tersambar petir di siang bolong. Semua keluarga menyarankan agar dirinya untuk segera dioperasi. Namun ia sangat menolak, karena dalam hatinya ia takut kehilangan semuanya, termasuk kenangan indah bersama Rangga adik kesayangannya. Hal tersebut benar – benar membuatnya merasa terpukul dan hancur hatinya. Namun dirinya mampu menutup semuanya itu saat bertemu dengan adik kesayangannya.
Di malam sabtu yang sangat cerah ceria, Udin pergi ke Surabaya untuk mengunjungi adik kesayangannya. Pertemuan ini seperti biasa yang dilakukannya setiap dua minggu sekali. Tapi ini Udin memberi sedikit kejutan pada Rangga. Dengan tiba – tiba di dating ke rumah Rangga dengan membawa bingkisan yang cukup besar dan cantik. Kemudian, ia menekan bel yang ada di pinggir rumah Rangga. Ternyata Rangga sendiri yang membuka pintu tersebut . Rangga sangat terkejut, dan sangat senang sahabatnya dating dan membawakan hadiah untuknya. Namun berbeda dengan Udin, Udin benar – benar menahan agar air matanya tidak jatuh saat bersama Rangga.
Kemudian Udin, mengajaknya keluar untuk jalan – jalan sejenak. Udin sungguh terhibur dengan melihat adik kesayangannya bahagia. Udin tak bisa membayangkan kalau cepat atau lambat semuanya akan berubah. Seiring penyakit yang terus menggerogoti hidupnya.
Malam sabtu yang mereka lalui berdua sangat indah, bahkan lebih indah dari malam – malam sebelumnya. Mereka pergi menyusuri jalan berdua dengan penuh kasih persahabatan yang amat sangat hangat sekali. Mereka berdua semakin akrab dan semakin mengenal satu sama yang lain. Namun di tengah – tengah perjalanan mereka, tiba – tiba Udin mengucapkan “Rangga, seandainya, suatu saat nanti aku harus pergi karena ada tugas dan kerjaan kamu gimana?”. Perkataan itu membuat Rangga sangat terkejut, dan berkata “Memang mas Udin mau kemana? Mau pergi jauh? Kemana Mas? Berapa Lama? Pasti kembalikan mas?”. Jawab Udin “Waduh pertanyaan kamu kok kayak kereta yang ga ada putusnya. Yach itu masih jikalau, seandainya. Aku sendiri kan juga belum tahu”. Sahut Rangga “Mas, Kalau aku boleh mengajukan permintaan sama Tuhan, aku ingin ga pernah jauh dari mas”. Udin semakin terharu dan berat hatinya.
Sepulang dari Surabaya, dalam perjalanan menuju Bali, Udin tak henti – hentinya memikirkan perkataan yang keluar dari seorang anak kecil yang sangat di sayanginya dan sudah dianggapnya seperti adiknya sendiri. Hingga ia tak tahan menetes air mata ke pipinya. Dalam hatinya berkata “Oh Tuhan, kenapa semua ini Engkau hadapkan padaku? Apakah ini memang jalan yang harus aku lalui? Bagaimana dengan Rangga yang sangat menyayangiku? Jikalau memang ini semua harus terjadi dan aku harus menghadapmu kembali, aku mohon agar Rangga bisa menemukan pengganti diriku yang bisa menyayanginya dengan sepenuh hati. Tuhan, aku serahkan semuanya padaMu, baik hidupku maupun matiku. Amin”
Keadaan seperti ini berlangsung selama tiga tahun dan Udin mampu melewati masa sakitnya selama tiga tahun. Namun Udin berusaha untuk bertahan demi sahabat kecil yang dicintainya yang sudah dianggapnya seperti adiknya sendiri. Dan ia juga berusaha untuk selalu merahasiakan penyakitnya pada sahabat kecilnya itu.
Karena rasa sayang dan cintanya pada Rangga, sahabat yang sudah dianggapnya seperti adiknya sendiri, ia mencoba untuk melawan penyakit yang telah tumbuh dalam tubuhnya. Senyuman demi senyuman terus diberikan dengan tulus kepada Sahabat kecilnya itu.
Beberapa bulan kemudian, di malam yang sangat dingin dan sunyi. Tiba – tiba telephone di rumah Rangga bordering. Kemudian langkah kecil Rangga berlari menuju suara telephone tersebut. “Hallo, mau cari sapa?” Sahut Rangga. “ Rangga, ini mas Udin. Bagaimana kabar kamu?” Jawab Udin dari balik Telephone. “Oh mas Udin, Rangga baik – baik aja. Mas Udin sendiri Bagaimana? Kayaknya mask ok Sedih?” balas Rangga. “Kamu masih belum berubah ya, pertanyaan kamu masih panjang seperti kereta. Mas Udin baik – baik aja” Jawab Udin lagi. Rangga kembali bertanya “ Tapi, suara mas kedengaran sedih sekali? Ada apa mas?”. “Kalau mas bilang Rangga ga boleh sedih ya, Rangga harus tegar, Rangga kan anak cowok jadi ga boleh nangis” Jawab Udin. “Ada apa mas?” Rangga kembali bertanya. Jawab Udin“ Mas Udin be… be….besok harus pergi jauh”. Sahut Rangga “Mau kemana mas? Berapa lama?”. Balas Udin “ Mas juga tidak tahu berapa lama, pokoknya jauh banget. Pesan dari mas, kamu harus jadi anak yang berguna bagi sekeliling kamu. Kamu harus semakin giat belajar. Dan yakinlah kamu akan memiliki banyak sahabat yang akan menyayangi dan mencintai kamu”. “Mas, mas di sana hati – hati ya. Jangan lupakan Rangga ya Mas. Semoga suatu saat nanti kita bertemu kembali” Jawab Rangga. “Iya, Mas juga akan selalu berdoa buat kamu” Jawab terakhir Udin.
Selang beberapa hari, dering telephone kembali berbunyi. Rangga kembali berlari, ia berharap Mas Udin yang telephone. “Hallo!!”Sahut Rangga. “Ya hallo, apa saya bisa bicara dengan Adik Rangga?” Jawab suara dari balik telephone. Jawab Rangga “Ya, saya sendiri. Ini sapa?”. “Saya kakak dari Udin. Saya cumin mau kasih kabar kalau Mas Udin meninggal” Balas lelaki tersebut. “Apa meninggal, ga mungkin...ga mungkin, soalnya kemarin dia masih telephone aku” Jawab Rangga. “Iya, kemarin waktu telephone kamu aku ada, sebenarnya ada penyakit yang dia rahasiakan selama ini. Dia sakit kanker stadium tiga. Dia juga pesan kamu ga boleh nangis, kamu harus kuat dan tabah” Balas lelaki tersebut.
Dengan berita tersebut Rangga sangat sedih dan merasa kehilangan. Walaupun semua orang meyakinkan kalau Mas Udin kesayangannya sudah meninggal, namun dalam hati Rangga masih meyakini kalau Mas Udin masih hidup dan belum meninggal. Tapi Rangga juga mengingat pesan dari Mas Udin kalau Rangga harus menjadi anak yang kuat dan tegar ga boleh sedih.
Itulah kisah sahabat Rangga yang pertama. Dalam buku harian Rangga menulis sebuah puisi yang diciptakan untuk mas Udin sebagai tanda ucapan terima kasih yang tulus dari Rangga :
Terima Kasih Mas Udin
Dari awal aku mengenalmu
Kau bimbing aku dengan penuh kasih sayang
Sayang yang kau berikan akan selalu hidup di hatiku
Walaupun kini kau jauh
Entah Kau berada dimana
Kau masih hidup dalam hati ini
Sampai kapanpun
Dirimu masih hidup dalam hatiku
Aku hanya bisa berdoa
Semoga Tuhan selalu ada
Bersamamu dan AKu
Selamanya.
Amin

Puisi3

Doa Anak Negeri


Tuhan
Aku bersujud di hadapanMu
Aku berdoa bagi Negeri ku tercinta
Tuhan
Berapa lama lagi
Negeri ini harus semakin terpuruk
Tuhan
Haruskah kelaparan semakin
Menggerogoti perut – perut anak – anak negeri ini
Haruskah kemiskinan
Semakin merajalela dan semakin menghimpit
Kehidupan semua orang
Haruskah air mata terus mengalir
Dan membanjir negeri ini
Tuhan Yesus
Saat ini aku datang padaMu
Mohon ampunMu
Atas setiap kesalahan yang pernah kami perbuat
Kami sadar bahwa kami
Seringkali menyakitiMu hingga perut bumi
Tuhan ampunilah kami
Tuhan
Aku mohon pulihkan negeri kami
Aku yakin
Bahwa Engkau Tuhan adalah
Allah yang penuh kasih dan cinta
Pada umatMu
Aku yakin dan percaya
Dibalik setiap peristiwa yang terjadi
Ada pesan yang ingin Kau sampaikan untukku
Dan Aku yakin suatu saat nanti
Aku akan melihat pelangi kasihMu
Dan aku yakin suatu saat nanti
Negeri ini akan kembali pulih
Amin


Karya
Angga P Wira



Pesan Untuk Sahabatku

Langit luas terhampar membentang di cakrawala
Itulah persadaku, bermatakan katulistiwa
Bertabur suku bangsa, Ragam macam budaya
Seribu perbedaan tak merubah bangsaku
Kehormatan hanya untuk bumi Indonesia
pengorbanan pahwalan adalah gerbang kemerdekaan
Menuju kemenangan
Sahabatku....
Akankah kita sebagai penerus bangsa
hanya diam berpangku tangan
Dan bergantung pada nasib
Padahal
Bumi Indonesia sedang membutuhkan
Jiwa – jiwa yang penuh semangat juang
Untuk memberantas segala kemiskinan,
Kebodohan dan penindasan yang terjadi
Di bumi Indonesia
Sahabatku….
Mari kita bangkit bangun bangsa kita
Wahai persadaku….
Majulah Negriku
Tunjukan pada dunia
Kejayaan hanya bagi bumi Indonesia
Tunjukan pada dunia
Kehormatan hanya untuk bumi Indonesia
Ya Tuhan
Bangkitkanlah semangat kami
Untuk berjuang, mempertahankan
Dan mengisi kemerdekaan
Dengan penuh semangat
Dan mampu
Mengharumkan bumi Indonesia
Tidak hanya bicara saja
Tapi mampukan kami
Untuk berbuat nyata demi
Negeri ini
Dan jangan jadikan kami
Manusia yang hanya mampu berkata-kata
Tapi tak pernah berbuat apa – apa demi negeri ini
Mampukan kami ya Tuhan
Agar Persada Indonesia kembali tersenyum
Kini, esok dan selamanya
Amin

Karya
Angga P Wira


Masih kah Ada harap

Tuhan…
Sampai kapan aku harus terus menangis
Masih adakah harapku untuk dirinya
Kenapa aku masih merindukannya
Tuhan…
Mungkinkah dia akan kembali untukku
Mungkinkah aku masih bisa memilikinya lagi
Tuhan…
Aku tak sanggup hidup tanpanya
Dia bagaikan separuh nyawaku
Dan aku tak mampu untuk melupakanya
Tuhan…
Kini aku tak tahu dia ada dimana
Hati ini benar – benar merindukan dirinya
Tuhan…
Ijinkanlah aku bertemu dengannya
Walaupun itu hanya sesaat
Aku ingin kembali memeluknya
Tuhan…
Aku benar – benar mencintainya
Aku tak sanggup hidup jauh darinya
Ku mohon ya Tuhan


MERDEKA ATAU MERDEKA
Karya : A P Wira

Umur negera ini sudah mencapai enam puluh tiga tahun
Dan mungkin bendera merah putih juga telah lama berkibar
Namun apakah kemerdekaan itu sudah dapat dirasakan
Bukannya kehidupan saat ini lebih sulit
Semua harga kebutuhan melonjak tak terjangkau
Kelaparan semakin meraja
Penderitaan akibat bencana alam
Masih menjadi pekerjaan rumah yang amat besar
Inikah yang dinamakan merdeka
Akibat ini semua kejahatan semakin nyata
Orang berani berbuat kejahatan
Hanya demi mencari sesuap nasih
Sahabatku…..
Haruskah kita sebagai anak Tuhan
Hanya tinggal diam
Akan kita juga membisu
Ketika orang lain menjerit minta pertolongan kita
Bukankah
Tuhan Yesus telah mengajarkan kita
Untuk mengasihi sesama manusia
Bukankah moto orang kita adalah kasih
Marilah sahabatku
Ulurkan tanganmu untuk mereka
Berikan kasih sayang mu untuk mereka
Agar kita bisa melihat mereka kembali tersenyum
Karena dalam senyum mereka
Kita melihat Tuhan Yesus juga tersenyum
Lakukanlah semuanya
Sahabatku
Selamat memulai hidup baru
Dengan belajar memberi kasih.
Amin

Selasa, 05 Oktober 2010

Silihkan Pilih Yang Mana

Renungan
GKJW JEMAAT SURABAYA
Silahkan Pilih Yang Mana



LUKAS 6 : 36 – 38

36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." 37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. 38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

1. Menyelidiki dan Memeriksa diri sendiri
Ratapan 3:40 Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada TUHAN.
Kita suatu saat perlu mengkoreksi diri kita, apakah kita masih hidup dalam jalur yang benar atau tidak???.
Beberapa tahun yang lalu sahabat saya bekerja pada beberapa industri sebagai staff Quality Assurance. Salah satu tugas sahabat saya adalah menjamin peralatan/alat ukur yang digunakan dalam proses produksi pembacaan pengukurannya berada dalam batas toleransi yang telah ditentukan.
Agar kita bisa menjamin pembacaan alat ukur tersebut tidak menyimpang maka dalam waktu tertentu alat tersebut harus di teliti dan diperiksa kembali atau istilahnya disebut di kalibrasi kembali. Kalibrasi bisa dilakukan perbulan, pertiga bulan atau perenam bulan.
Hal tersebut perlu juga dilakukan terhadap manusia. Manusia adalah mahluk yang senantiasa memiliki perangai yang bisa berubah setiap waktu. Sifat manusia terkadang dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya atau situasi yang sedang terjadi pada saat itu. Contohnya seperti saat ini kita sedang dilanda krisis global. Tanpa disadari banyak orang yang memiliki perangai yang berubah. Yang tadinya mungkin banyak bicara jadi pendiam, yang tadinya mungkin penuh sukacita jadi pemurung. Itu masih mendingan, yang paling ditakutkan adalah yang tadinya takut akan Tuhan menjadi tidak takut akan Tuhan. Dalam berusaha jadi menghalalkan segala cara.
Salah satu perangai manusia yang umum adalah suka mengkritik. Orang farisi dan ahli taurat adalah orang yang memiliki perangai suka mengkritik, suka menilai kehidupan orang lain. Kalau kritik didasari oleh motivasi yang benar yaitu untuk kemajuan bersama itu adalah hal yang baik dan benar. Tetapi banyak orang mengkritik bukan karena bermaksud untuk membangun tetapi hanya untuk menunjukkan ketidak setujuan atas apa yang diperbuat orang lain, ada kritik karena ingin menunjukkan bahwa dia lebih memahami masalah itu dari pada yang dikritik. Adapula kritik karena iri dengki. Ketika ia melihat kemajuan orang lain hatinya membara karena dibakar oleh roh iri hati, akibatnya muncullah kritik dari mulutnya. Sahabat saya tidak mengatakan kritik itu tidak boleh, tapi biarlah kritik yang disampaikan itu didasari oleh motivasi yang benar yaitu untuk membangun.
Lukas 6:41 Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?
Kritik yang timbul karena dengki, iri hati itu amat berbahaya terlebih lagi jika yang dikritik itu warga gereja. Sekarang ini banyak jemaat yang tidak segan-segan lagi menyampaikan kritik terhadap orang lian. Sekali lagi yang sahabat saya maksud disini adalah kritik yang timbul dari motivasi yang negatip. Mereka selalu mencari kelemahan orang lain dan ketika ditemukan mereka langsung mengkritik dan menyebarkan ke orang lain yang berdampak akan menjadi budaya Gossip. Perlu kita ketahui bahwa mengkritik yang negatif akan berdampak besar bagi si pengkritik. Bukan hanya bagi dia, bagi gereja juga akan berpengaruh. Banyak gereja yang pecah oleh karena kritikan. Antar jemaat akan timbul saling gontok gontokan.
Suatu ketika Harun dan Miryam tidak senang kepada Musa. Mereka mengkritik Musa karena perempuan Kush yang diambil sebagai istrinya. Kritik itu meningkat sampai ketahap cemooh. Hal ini dapat kita baca di kitab Bilangan 12. Bahkan mereka berani meninggikan diri dengan berkata “Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" (Bilangan 12 : 2). Namun Musa tidak marah karena dia memiliki hati yang lembut, bahkan dalam Bilangan 12:3 dikatakan kelembutan hatinya melebihi setiap manusia yang ada dimuka bumi.
Walau Musa diam namun Tuhan tidak tinggal diam, Tuhan datang sebagai pembela bagi Musa. Tuhan marah kepada Harun dan Miryam. Sebagai akibatnya Miryam kena penyakit kusta. Peristiwa ini mengingatkan kita untuk tidak berlaku ceroboh terhadap hamba-hamba Tuhan. Kita harus berhati-hati dalam berkata-kata. Bagaimanapun kita sama – sama berharga di mata Tuhan, Tuhanlah yang berhak menghakimi bukan kita. Peristiwa ini pun dapat kita tarik pelajaran bahwa jika terjadi hal yang tidak baik bagi kita mungkin ada sesuatu yang salah kita lakukan.

Berkat bagi orang yang murah hati

Diberkatilah orang yang memperhatikan dan peduli orang lain, Tuhan akan meluputkan dia pada masa-masa yang sukar. Itulah kira-kira pengertian dari ayat diatas. Melalui Firman hari ini Tuhan mengajarkan kita untuk saling peduli terhadap sesama. Tuhan tidak ingin kita egois, hanya memikirkan kepentingan sendiri. Tuhan ingin kita berbagi karena itulah wujud nyata dari kasih. Kasih mempunyai arti memberi atau berkorban. Tuhan Yesus mengasihi kita, salah satu wujud kasih Tuhan adalah Dia memberikan nyawaNya bagi kita di kayu salib untuk menggantikan kita yang seharusnya mati karena dosa.
Dalam kitab Kisah Para Rasul kita dapat melihat bagaimana wujut kasih itu benar-benar di praktekkan pada gereja mula-mula. Semua jemaat merasa senasib dan sepenanggungan. Mereka benar-benar satu di dalam Kristus. Tidak ada yang merasa lebih hebat, tidak ada yang merasa lebih kaya. Mereka saling berbagi, yang mempunyai membagikan apa yang dipunyainya kepada mereka yang tidak punya. Dari sekian ribu orang jemaat mula-mula hanya satu keluarga saja yang memiliki roh ketamakan yaitu Ananias dan istrinya dimana akhirnya mereka mati oleh karena ketamakannya.
Jemaat antiokhia terkenal dengan kebaikan hatinya. Mereka suka mengumpulkan uang dan mengirimkan ke jemaat-jemaat lain yang membutuhkan bantuan, maka tidaklah mengherankan jikalau julukan “Kristen” pertama sekali diberikan kepada mereka oleh orang sekitarnya (lihat Kisah para rasul 11:26). Jadi jelaslah bahwa kata Kristen berkaitan erat dengan kebaikan dan kemurah-hatian. Oleh sebab itu jika ada orang Kristen yang pelit, egois maka kekristenannya perlu dipertanyakan.


Saudaraku, perbuatan baik yang kita lakukan tidak akan menjadi sia-sia. Karena dalam Amsal 19:17 Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah/miskin, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu. Jadi jika kita memperhatikan orang-orang susah, maka Tuhan sendiri yang akan membalas semuanya. Dalam kitab Matius dikatakan “Berbahagialah orang yang murah hati karena ia akan beroleh kemurahan”. Kemurahan apa yang akan kita peroleh dari Tuhan adalah :

1. Diluputkan dari masa kesesakan (Mazmur 41:2).
Saat ini dunia sedang mengalami kesesakan, percayalah sesuai dengan janji Tuhan, jika kita memperhatikan orang-orang susah maka Ia akan memelihara kita pada masa kesesakan ini.
2. Akan di pelihara oleh Tuhan (Mazmur 41:3).
Kita akan mengalami berkat pemeliharaan. Ishak adalah contoh orang yang mengalami berkat pemeliharaan Tuhan. Ia menabur pada musim panceklik dan ia menuai seratus kali lipat. Sehingga ia menjadi kaya dan bertambah kaya. Bukankah itu pemeliharaan Tuhan?
3. Hidup Bahagia (Mazmur 41:3).
Kebahagiaan tidak bisa dibuat oleh manusia. Banyak orang memiliki harta yang berlimpah namun hidupnya berantakan, tidak bahagia. Kebahagiaan adalah suatu berkat dari Tuhan dan hanya datangnya dari Tuhan. Mau bahagia? Mari berbagilah dengan sesama.
4. Perlindungan (Mazmur 41:3).
Sebaik apapun kita, pasti ada saja orang yang tidak suka terhadap kita. Namun Tuhan menjanjikan perlindungan bagi orang yang murah hati.

dengan memperhatikan sesama. Memberi lebih mulia dari menerima. Tapi yang terpenting yang harus kita lakuakan adalah kita menyalurkan berkat dengan hati yang tulus dan tidak mengharapkan imbalan. Jadilah saluran berkat, karena kita diberkati untuk memberkati. Amin



Oleh:
Angga Purnawira

Silahkan Pilih Ya Mana

Renungan
GKJW JEMAAT SURABAYA
Silahkan Pilih Yang Mana



LUKAS 6 : 36 – 38

36 Hendaklah kamu murah hati, sama seperti Bapamu adalah murah hati." 37 "Janganlah kamu menghakimi, maka kamu pun tidak akan dihakimi. Dan janganlah kamu menghukum, maka kamu pun tidak akan dihukum; ampunilah dan kamu akan diampuni. 38 Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah ke luar akan dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk mengukur, akan diukurkan kepadamu."

1. Menyelidiki dan Memeriksa diri sendiri
Ratapan 3:40 Marilah kita menyelidiki dan memeriksa hidup kita, dan berpaling kepada TUHAN.
Kita suatu saat perlu mengkoreksi diri kita, apakah kita masih hidup dalam jalur yang benar atau tidak???.
Beberapa tahun yang lalu sahabat saya bekerja pada beberapa industri sebagai staff Quality Assurance. Salah satu tugas sahabat saya adalah menjamin peralatan/alat ukur yang digunakan dalam proses produksi pembacaan pengukurannya berada dalam batas toleransi yang telah ditentukan.
Agar kita bisa menjamin pembacaan alat ukur tersebut tidak menyimpang maka dalam waktu tertentu alat tersebut harus di teliti dan diperiksa kembali atau istilahnya disebut di kalibrasi kembali. Kalibrasi bisa dilakukan perbulan, pertiga bulan atau perenam bulan.
Hal tersebut perlu juga dilakukan terhadap manusia. Manusia adalah mahluk yang senantiasa memiliki perangai yang bisa berubah setiap waktu. Sifat manusia terkadang dipengaruhi oleh keadaan lingkungannya atau situasi yang sedang terjadi pada saat itu. Contohnya seperti saat ini kita sedang dilanda krisis global. Tanpa disadari banyak orang yang memiliki perangai yang berubah. Yang tadinya mungkin banyak bicara jadi pendiam, yang tadinya mungkin penuh sukacita jadi pemurung. Itu masih mendingan, yang paling ditakutkan adalah yang tadinya takut akan Tuhan menjadi tidak takut akan Tuhan. Dalam berusaha jadi menghalalkan segala cara.
Salah satu perangai manusia yang umum adalah suka mengkritik. Orang farisi dan ahli taurat adalah orang yang memiliki perangai suka mengkritik, suka menilai kehidupan orang lain. Kalau kritik didasari oleh motivasi yang benar yaitu untuk kemajuan bersama itu adalah hal yang baik dan benar. Tetapi banyak orang mengkritik bukan karena bermaksud untuk membangun tetapi hanya untuk menunjukkan ketidak setujuan atas apa yang diperbuat orang lain, ada kritik karena ingin menunjukkan bahwa dia lebih memahami masalah itu dari pada yang dikritik. Adapula kritik karena iri dengki. Ketika ia melihat kemajuan orang lain hatinya membara karena dibakar oleh roh iri hati, akibatnya muncullah kritik dari mulutnya. Sahabat saya tidak mengatakan kritik itu tidak boleh, tapi biarlah kritik yang disampaikan itu didasari oleh motivasi yang benar yaitu untuk membangun.
Lukas 6:41 Mengapakah engkau melihat selumbar di dalam mata saudaramu, sedangkan balok di dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui?
Kritik yang timbul karena dengki, iri hati itu amat berbahaya terlebih lagi jika yang dikritik itu warga gereja. Sekarang ini banyak jemaat yang tidak segan-segan lagi menyampaikan kritik terhadap orang lian. Sekali lagi yang sahabat saya maksud disini adalah kritik yang timbul dari motivasi yang negatip. Mereka selalu mencari kelemahan orang lain dan ketika ditemukan mereka langsung mengkritik dan menyebarkan ke orang lain yang berdampak akan menjadi budaya Gossip. Perlu kita ketahui bahwa mengkritik yang negatif akan berdampak besar bagi si pengkritik. Bukan hanya bagi dia, bagi gereja juga akan berpengaruh. Banyak gereja yang pecah oleh karena kritikan. Antar jemaat akan timbul saling gontok gontokan.
Suatu ketika Harun dan Miryam tidak senang kepada Musa. Mereka mengkritik Musa karena perempuan Kush yang diambil sebagai istrinya. Kritik itu meningkat sampai ketahap cemooh. Hal ini dapat kita baca di kitab Bilangan 12. Bahkan mereka berani meninggikan diri dengan berkata “Sungguhkah TUHAN berfirman dengan perantaraan Musa saja? Bukankah dengan perantaraan kita juga Ia berfirman?" (Bilangan 12 : 2). Namun Musa tidak marah karena dia memiliki hati yang lembut, bahkan dalam Bilangan 12:3 dikatakan kelembutan hatinya melebihi setiap manusia yang ada dimuka bumi.
Walau Musa diam namun Tuhan tidak tinggal diam, Tuhan datang sebagai pembela bagi Musa. Tuhan marah kepada Harun dan Miryam. Sebagai akibatnya Miryam kena penyakit kusta. Peristiwa ini mengingatkan kita untuk tidak berlaku ceroboh terhadap hamba-hamba Tuhan. Kita harus berhati-hati dalam berkata-kata. Bagaimanapun kita sama – sama berharga di mata Tuhan, Tuhanlah yang berhak menghakimi bukan kita. Peristiwa ini pun dapat kita tarik pelajaran bahwa jika terjadi hal yang tidak baik bagi kita mungkin ada sesuatu yang salah kita lakukan.

Berkat bagi orang yang murah hati

Diberkatilah orang yang memperhatikan dan peduli orang lain, Tuhan akan meluputkan dia pada masa-masa yang sukar. Itulah kira-kira pengertian dari ayat diatas. Melalui Firman hari ini Tuhan mengajarkan kita untuk saling peduli terhadap sesama. Tuhan tidak ingin kita egois, hanya memikirkan kepentingan sendiri. Tuhan ingin kita berbagi karena itulah wujud nyata dari kasih. Kasih mempunyai arti memberi atau berkorban. Tuhan Yesus mengasihi kita, salah satu wujud kasih Tuhan adalah Dia memberikan nyawaNya bagi kita di kayu salib untuk menggantikan kita yang seharusnya mati karena dosa.
Dalam kitab Kisah Para Rasul kita dapat melihat bagaimana wujut kasih itu benar-benar di praktekkan pada gereja mula-mula. Semua jemaat merasa senasib dan sepenanggungan. Mereka benar-benar satu di dalam Kristus. Tidak ada yang merasa lebih hebat, tidak ada yang merasa lebih kaya. Mereka saling berbagi, yang mempunyai membagikan apa yang dipunyainya kepada mereka yang tidak punya. Dari sekian ribu orang jemaat mula-mula hanya satu keluarga saja yang memiliki roh ketamakan yaitu Ananias dan istrinya dimana akhirnya mereka mati oleh karena ketamakannya.
Jemaat antiokhia terkenal dengan kebaikan hatinya. Mereka suka mengumpulkan uang dan mengirimkan ke jemaat-jemaat lain yang membutuhkan bantuan, maka tidaklah mengherankan jikalau julukan “Kristen” pertama sekali diberikan kepada mereka oleh orang sekitarnya (lihat Kisah para rasul 11:26). Jadi jelaslah bahwa kata Kristen berkaitan erat dengan kebaikan dan kemurah-hatian. Oleh sebab itu jika ada orang Kristen yang pelit, egois maka kekristenannya perlu dipertanyakan.


Saudaraku, perbuatan baik yang kita lakukan tidak akan menjadi sia-sia. Karena dalam Amsal 19:17 Siapa menaruh belas kasihan kepada orang yang lemah/miskin, memiutangi TUHAN, yang akan membalas perbuatannya itu. Jadi jika kita memperhatikan orang-orang susah, maka Tuhan sendiri yang akan membalas semuanya. Dalam kitab Matius dikatakan “Berbahagialah orang yang murah hati karena ia akan beroleh kemurahan”. Kemurahan apa yang akan kita peroleh dari Tuhan adalah :

1. Diluputkan dari masa kesesakan (Mazmur 41:2).
Saat ini dunia sedang mengalami kesesakan, percayalah sesuai dengan janji Tuhan, jika kita memperhatikan orang-orang susah maka Ia akan memelihara kita pada masa kesesakan ini.
2. Akan di pelihara oleh Tuhan (Mazmur 41:3).
Kita akan mengalami berkat pemeliharaan. Ishak adalah contoh orang yang mengalami berkat pemeliharaan Tuhan. Ia menabur pada musim panceklik dan ia menuai seratus kali lipat. Sehingga ia menjadi kaya dan bertambah kaya. Bukankah itu pemeliharaan Tuhan?
3. Hidup Bahagia (Mazmur 41:3).
Kebahagiaan tidak bisa dibuat oleh manusia. Banyak orang memiliki harta yang berlimpah namun hidupnya berantakan, tidak bahagia. Kebahagiaan adalah suatu berkat dari Tuhan dan hanya datangnya dari Tuhan. Mau bahagia? Mari berbagilah dengan sesama.
4. Perlindungan (Mazmur 41:3).
Sebaik apapun kita, pasti ada saja orang yang tidak suka terhadap kita. Namun Tuhan menjanjikan perlindungan bagi orang yang murah hati.

dengan memperhatikan sesama. Memberi lebih mulia dari menerima. Tapi yang terpenting yang harus kita lakuakan adalah kita menyalurkan berkat dengan hati yang tulus dan tidak mengharapkan imbalan. Jadilah saluran berkat, karena kita diberkati untuk memberkati. Amin



Oleh:
Angga Purnawira